a. Hidroponik Substrat
Karakteristik:
Sistem hidroponik substrat merupakan
metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porus selain
tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh
air, nutrisi, dan oksigen secara cukup.
- dapat menyerap dan menghantarkan
air
- tidak mempengaruhi pH air
- tidak berubah warna
- tidak mudah lapuk
Teknik:
- Memilih substrat yang sesuai
dengan tanaman yang akan dibudidayakan. Misalnya: arang sekam, pasir, pecahan
batu bata
- Bila menggunakan lebih dari satu
macam substrat, maka harus dilakukan perbandingan yang sesuai. Misalnya sustrat
pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1:1
- Memasukkan substrat pada
pot/polybag
- Menanam bibit tanaman yang
disediakan pada pot/polybag
- Merendam pot/polybag tersebut
dalam wadah yang berisi nutrisi sedalam ± 5 cm
Kelebihan:
- Tanaman dapat berdiri lebih tegak
- Kebutuhan nutrisi mudah untuk
dipantau
- Biaya operasional tidak terlalu
besar
Kekurangan:
- Populasi tanaman tidak terlalu
banyak
- Terlalu banyak menggunakan wadah
- Mudah ditumbuhi lumut
Disebut
rakit apung karena cara penanamannya dengan cara diapungkan diatas larutan
nutrisi. Sebagi pengapung digunakan styrofoam. Hidroponik dengan cara ini dapat
diterapkan oleh siap saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan dimana
saja, yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan
larutan nutrisi akan menjadi lebih encer dari yang seharusnya. Sebagaimana
sudah diketahui bahwa untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan sinar matahari.
Dalam satu hari tanaman minimal membutuhkan 5 jam penyinaran tetapi dengan
intensitas yang rendah. Sinar matahari yang terik tidak baik untuk tanaman.
Tanaman yang cocok ditanam dengan teknologi ini adalah
tanaman sayuran daun seperti selada, pakcoy, caisim, bayam, kangkung dan
sebagainya. Menurut standar FAO, kebutuhan sayuran adalah 65 kg/kapita/tahun.
Adapun konsumsi rata-rata orang Indonesia adalah baru 34,5 kg/kapita/tahun.
Gambar dan penjelasana dibawah ini diharapkan dapat membantu
Anda menjadi lebih mudah memahami teknologi hidroponik rakit apung.
Tanaman
caisim pada umum 20 hari, ditanam dengan sistem hidroponik rakit apung. Tempat
penanaman menggunakan bak kayu yang berukuran (p x l x t ) 50 cm x 50 cm x 15
cm. Agar tidak bocor bak kayu dilapisi dengan plastik.
Tanaman
selada merah siap dipanen setelah berumur 30 hari dari saat tanam, ditanam
dengan sistem hidroponik rakit apung. Tempat penanaman menggunakan bak kayu
yang berukuran (p x l x t ) 50 cm x 50 cm x 15 cm. Agar tidak bocor bak kayu
dilapisi dengan plastik.
Untuk menghindari dari gangguan keong atau bekicot, bak tanam ditempatkan diatas rak. Ketinggian reak disesuaikan dengan kebutuhan. untuk kenyamanan kerja tinggi rak sekitar 80 cm.
Untuk menghindari dari gangguan keong atau bekicot, bak tanam ditempatkan diatas rak. Ketinggian reak disesuaikan dengan kebutuhan. untuk kenyamanan kerja tinggi rak sekitar 80 cm.
Pada
sistim hidroponik rakit apung, media yang digunakan adalah air yang mengandung
unsur hara. Dalam dunia hidroponik biasa disebut larutan nutrisi. Larutan
nutrisi ini mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang
terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Larutan nutrisi ini dapat
dibuat sendiri, tetapi untuk mendapatkan bahan-bahannnya terkadang tidak selalu
tersedia, oleh sebab itu para peminat hidroponik untuk skala hobi sebih suka
menggunakan pupuk hidroponik yang sudah jadi, Misalnya FERTI-MIX
Contoh pupuk hidroponik siap pakai. Pupuk hidroponik selalu
terdiri dari dua bagian yaitu bagian A dan bagian B. Pembagian ini harus
dilakukan karena pada masing-masing bagian mengadung unsur hara yang tidak
boleh tercampur dalam keadaan pekat. Bila tercampur maka akan terjadi endapan.
Pencapuran hanya boleh dilakukan dalam kondisi yang sangat encer yang siap
diberikan ke tanaman.
Satu paket FERTI-MIX untuk paket
hobi setara dengan 1.000 liter larutan nutrisi siap pakai. Sedangkan untuk
paket profesional setara dengan 18.000 liter.
Pada
hari pertama sampai hari ketiga, tempat persemaian ditutup dengan plastik agar
udara di dalamnya menjadi hangat sehingga benih akan lebih cepat berkecambah.
Setelah benih tumbuh menjadi kecambah yang ditandai dengan munculnya bakal
daun, plastik penutup harus dibuang. Agar tidak terjadi etiolasi (bibit tumbuh
menjadi panjang tapi kurus) pesemaian harus mendapat sinar matahari yang cukup,
namun harus dihindari terkena sinar matahari langsung.
Sebelum
bibit dipindahkan ke bak penanam, terlebih dahulu harus disiapkan styrofoam
yang sudah dilubangi dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran media semai
(Ukuran media semai 1.5 cm x 1.5 cm x 1.5 cm). Bentuk lubang tanam pada
styrofoam tidak harus segi empat seperti bentuk media semai, melainkan cukup
berbentuk bulatan. Lubang tanam bisa dibuat dengan menggunakan pipa PVC
1/2". Agar hasilnya bagus, pinggiran lubang mulus, pipa ditekan sambil
diputar. Jarak antar lubang tanam pada styrofoam 15 cm x 15 cm. Jarak ini
tergantung pada lebar tajukan tanam. Sedangkan ukuran styrofoan disesuaikan
dengan ukuran bak tanam. Tebal styrofoam sebaiknya 1.5 - 2 cm. Kalau tipis akan
mudah patah pada saat diangkat.
Bibit
caisim umur 7 hari yang siap dipindahkan ke lubang tanam pada styrofoam
Pemindahan
bibit tanaman ke styrofoam
Media
tanam / semai berupa rockwool yang belum dipotong dan disebut slab rockwool.
Slab rockwool berukuran 100 cm x 150 cm x 75 cm. Rockwool ini terbuat dari
batuan vulcanic. Batuan ini dipanaskan pada suhu 1600 derajat Celcium sehingga
meleleh seperti lava. Dalam bentuk lava ini disentrifugal sehingga keluar
serat-serat. Kumpulan serat-serat inilah yang menjadi rockwool. Selintas nampak
seperti busa.
Slab
rockwool yang sudah dipotong untuk dijadikan media semai. Satu bantang slab
rockwool dapat menghasilkan 1500 - 2000 biji media semai. Satu biji media semai
ditanami dengan satu benih
c. NFT (Nutrient Film Technique)
Karakteristik:
Hidroponik sistem NFT merupakan
salah satu sistem hidroponik dengan mempergunakan air sebagai medianya, yaitu
air yang sudah mengandung larutan nutrien atau pupuk dialirkan selama 24 jam
atau dengan menentukan jangka waktu tertentu. Akar tanaman terendam sebagian
dalam air tersebut sedalam lebih kurang 3 mm (mirip film). Dengan teknik ini
reaksi tanaman terhadap perubahan formula pupuk dapat segera terlihat. Air yang
mengandung pupuk dialirkan dengan bantuan pompa listrik, jadi listrik harus
tersuplai selama 24 jam.
Teknik:
- Menyiapkan bibit tanaman berumur
sekitar 2 minggu
- Menyiapkan rangkaian alat NFT
- Memberi substrat (kerikil, pecahan
batu bata, kertas) di dalam talang
- Menyalakan pompa air pemompa
larutan nutrisi
- Melubangi sterofoam sesuai jarak
tanam
- Menempatkan tanaman pada lubang
sterofoam dengan dibalut spon terlebih dahulu agar tidak lepas dari lubang
- Meletakkan sterofoam pada talang
rangakaian NFT tersebut
Skema:
Rangkaian peralatan NFT terdiri
dari:
- Pipa pralon
- Besi penyangga
- Pompa air
- Talang
Besi penyangga dibentuk seperti rak
dengan kemiringan 5%. Kemudian talang ditempatkan pada besi penyangga tersebut.
Pada ujung talang yang berada di bawah diberi lubang keluarnya nutrisi. Pralon
disambungakan dengan pompa hingga ujung talang yang berada di atas. Pipa pralon
yang di atas berfungsi sebagai pemasok nutrisi sehingga dibuat horisontal yang
berlubang-lubang seperti air mancur, satu talang terdapat satu pancuran
nutrisi. Pompa berada pada bak penampung keluarnya nutrisi dari talang.
Kelebihan:
-
Pertumbuhan tanaman lebih baik,
karena terdapat sirkulasi yang baik pada bagian akar
-
Penggunaan nutrisi lebih efisien
Kekurangan:
- Tidak cocok digunakan pada daerah
yang belum dialiri listrik
- Memerlukan tenaga ahli
- Memerlukan kecermatan dan
pemantauan aliran nutrisi
- Butuh supplai listrik terus
menerus
- Bila terjadi infeksi penyakit
terhadap satu tanaman, maka seluruh tanaman akan tertular dalam waktu singkat.
-
Butuh investasi awal besar
D. Aeroponik
Karakteristik:
Aeroponik merupakan cara bercocok tanam dimana akar tanaman
tergantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi secara terus menerus.
E. Kultur
Air
Metode
kultur air atau dikenal pula sebagai nutriculture atau aquaculture adalah
metode menumbuhkan tanaman dengan air. Air sebagai media tanam diisikan dalam
wadah seperti stoples atau tabung kaca yang telah dicampur larutan pupuk atau
mineral, kemudian akar tanaman direndam kedalam larutan tersebut. Metode air
bertindak sebagai pensuplai kebutuhan tanaman akan makanan. Cara ini hanya
cocok untuk menumbuhkan tanaman, khususnya tanaman hias untuk pajangan
ruang tamu dan tergolong memerlukan biaya yang relatif mahal.
F.Kultur
Porus
Metode
kultur porrus atau agregat adalah cara bertanam dengan menggunakan pasir,
kerikil, pecahan genteng dan bata, serbuk kayu dan lain-lain untuk tempat
tanaman tumbuh. Pasir kali juga bisa dipakai sebagai media, namun lebih baik
jika pasir kali telah disterilkan melalui pemanasan antara 100-150derajat
celcius, untuk membunuh hama yang terkandung dalam pasir kali. Pasir yang
bertindak sebagai media tumbuhan akan memerangkap nutrisi tanaman sehingga
dapat diserap akar.. Bila ingin menanam dalam jumlah banyak dalam satu
kontainer atau wadah atau petakan di dalam areal yang lebih luas, metode ini
lebih menguntungkan. Selain bahan tersebut air yang mengandung pupuk/mineral
juga sangat diperlukan untuk tetap menjaga kelembaban pasir, jadi harus lebih
sering disiram.