Perbedaan daya tumbuh dan daya kecambah
A.
Daya tumbuh
Pengujian daya tumbuh benih seperti
halnya pengujian kadar air dan pengujian kemurnian benih, merupakan pengujian
rutin pada pengujian benih di laboratorium. Daya tumbuh benih adalah munculnya unsur – unsur utama dari lembaga
dari suatu benih yang diuji yang menunjukkan kemampuan untuk menjadi tanaman
normal apabila ditanam pada lingkungan yang sesuai bagi benih tersebut.
Presentasi daya tumbuh benih adalah presentasi dan benih yang membentuk bibit/
tanaman normal pada lingkungan yang sesuai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan
pengujian daya tumbuh adalah untuk mendapatkan keterangan/ gambaran dari benih
yang diuji yang mendekati kenyataan lapangan.
Dari benih yang baik akan muncul
kecambah normal, sebaliknya benih yang rusak, rendah kualitasnya menghasilkan
kecambah atau bibit yang tidak normal atau abnormal. Kerusakan benih dapat
terlihat nyata ( retak kulit, mengelupas atau biji pecah ). Tapi kadang
terlihat kerusakan pada bagian dalam benih. Kerusakan benih dapat diketahui
setelah benih berkecambah abnormal.
Daya tumbuh minimal bersertikat
adalah 80% pada padi dan kedelai serta 90% untuk jagung. Pada benih bina adalah
60 %.
B.
Daya
kecambah
Perkecambahan memiliki
banyak arti yang di definisikan oleh banyak ilmuwan. Misalanya. Perkecambahan
adalah munculnya pertumubuhan aktif yang menyababkan pecahnya kulit biji dan
munculnya semai (Amen, 1963). Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan
suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda
ini dikenal sebagai kecambah. Perkecambahan
adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula
dan plumula (Bagod Sudjadi, 2006). Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan
dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan
kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah
plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan
berkembang menjadi akar (Istamar Syamsuri, 2004). Perkecambahan merupakan sustu
proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang ke luar menembus kulit biji.
Di balik gejala morfologi dengan pemunculan radikula tersebut, terjadi proses
fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan
fisiologis (Salisbury, 1985).
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Para ahli fisiologis benih menyatakan bahwa perkecambahan adalah munculnya radikel
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Para ahli fisiologis benih menyatakan bahwa perkecambahan adalah munculnya radikel
Jadi Kesimpulannya adalah Daya tumbuh benih
adalah munculnya unsur – unsur utama dari lembaga dari suatu benih yang
diuji yang menunjukkan kemampuan untuk menjadi tanaman normal apabila ditanam
pada lingkungan yang sesuai bagi benih tersebut sedangkan Daya kecambah atau Perkecambahan
adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Di
akses pada hari Kamis, 30 Mei 2013 Pada pukul 12.30 Di komputer sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar