Jumat, 15 Agustus 2014

daya tumbuh dan daya kecambah



Perbedaan daya tumbuh dan daya kecambah
A.    Daya tumbuh
Pengujian daya tumbuh benih seperti halnya pengujian kadar air dan pengujian kemurnian benih, merupakan pengujian rutin pada pengujian benih di laboratorium. Daya tumbuh benih adalah munculnya unsur – unsur utama dari lembaga dari suatu benih yang diuji yang menunjukkan kemampuan untuk menjadi tanaman normal apabila ditanam pada lingkungan yang sesuai bagi benih tersebut. Presentasi daya tumbuh benih adalah presentasi dan benih yang membentuk bibit/ tanaman normal pada lingkungan yang sesuai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pengujian daya tumbuh adalah untuk mendapatkan keterangan/ gambaran dari benih yang diuji yang mendekati kenyataan lapangan.

Dari benih yang baik akan muncul kecambah normal, sebaliknya benih yang rusak, rendah kualitasnya menghasilkan kecambah atau bibit yang tidak normal atau abnormal. Kerusakan benih dapat terlihat nyata ( retak kulit, mengelupas atau biji pecah ). Tapi kadang terlihat kerusakan pada bagian dalam benih. Kerusakan benih dapat diketahui setelah benih berkecambah abnormal.
Daya tumbuh minimal bersertikat adalah 80% pada padi dan kedelai serta 90% untuk jagung. Pada benih bina adalah 60 %.

B.     Daya kecambah
Perkecambahan memiliki banyak arti yang di definisikan oleh banyak ilmuwan. Misalanya. Perkecambahan adalah munculnya pertumubuhan aktif yang menyababkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai (Amen, 1963). Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula (Bagod Sudjadi, 2006). Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar (Istamar Syamsuri, 2004). Perkecambahan merupakan sustu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan pemunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis (Salisbury, 1985).
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Para ahli fisiologis benih menyatakan bahwa perkecambahan adalah munculnya radikel
Jadi Kesimpulannya adalah  Daya tumbuh benih adalah munculnya unsur – unsur utama dari lembaga dari suatu benih yang diuji yang menunjukkan kemampuan untuk menjadi tanaman normal apabila ditanam pada lingkungan yang sesuai bagi benih tersebut sedangkan Daya kecambah atau Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Di akses pada hari Kamis, 30 Mei 2013 Pada pukul 12.30 Di komputer sekolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar