PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
BUDIDAYA PADI
Disusun oleh :
Nama : Sofiyanto
Kelas : 3 ATP 4
No : 29
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK N 1( STM PEMBANGUNAN )
TEMANGGUNG
Jl. Kadar – Maron, KotakPos 104.Telp/Fax
(0293) 4901639
TEMANGGUNG 56221
2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal
tugas mata pelajaran MPU budidaya tanaman tomat telah disahkan dan disetujui
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dan tim pembimbing SMK NEGERI 1 (
STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG, pada :
Hari :
Tanggal :
KetuaProgram
Keahlian
Pembimbing AgribisnisTanaman
Perkebunan
Ir. Ngesti Hidayah Ir.CondroProbosiwi
NIP. 196311291991032005 NIP.19640616199802
1 001
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Proposal Budidaya Padi Sawah. Harapan kami dengan adanya proposal
ini, dapat dijadikan
pedoman dan gambaran dalam membudidayakan Padi Sawah
yang akan di laksanakan pada bulan Januari 2013. Budidaya Padi ini
membutuhkan waktu kurang lebih selama 4 bulan. Modal
yang digunakan adalah Rp 10.262.000,-.
Dalam
terselesaikannya Proposal Budidaya ini, tentunya tidak lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai
pihak. Maka dari itu kami bermaksut mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Allah SWT. Yang
telah memberikan izin, petunjuk, Rahmat, dan Karunia-Nya
2.
Kedua orang tua
tercinta yang telah mendukung
3.
Drs. Purwono,
M.Pd Selaku kepala sekolah
4.
Ir. Condro Probosiwi, selaku Ketua
Progam Keahlian Budidaya Tanaman.
5.
Ir. Ngesti Hidayah, Selaku guru
pembimbing I sekaligus guru mata pelajaran MPU.
6.
Semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Proposal Budidaya.
Kami
menyadari bahwa proposal ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan penyusunan proposal di masa mendatang. Semoga proposal ono dapat bermanfaat.
Terima kasih
Temanggung, 17 Desember
2013
Penyusun
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini
merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi
dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri
bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh
bahan makanan yang lain.
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat
yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah
diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.
Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap
orang dewasa adalah 1821 kalori yang apabila disetarakan dengan beras maka
setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat
makanan antara lain : karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan
vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain:
kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha
memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun
ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan
makanan pokok. Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula makanan
pokoknya ketela, sagu, jagung akhimya beralih makan nasi. Nasi merupakan salah
satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak dan nilai
energi yang terkandung didalamnya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar
terhadap kesehatan.
Maka dengan pokok permasalahan
seperti diatas, kami siswa SMK N 1 TEMANGGUNG bermaksud untuk merancang
proposal budidaya padi, sebagaimana dengan tujuan agar memberi pengetahuan
kepada masyarakat maupun kita sendiri tentang manfaat budidaya padi yang
semakin banyak pengkonsumsi hasil olahannya. Selain itu juga agar mengetahui
tentang keuntungan budidaya padi tersebut, agar mereka maupun kita tidak akan
ragu untuk berbudidaya tersebut.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya usaha budidaya padi ini adalah :
§ Mengurangi arus urbanisasi.
§ Memanfaatkan sumber daya alam
untuk kemakmuran rakyat secara optimal
§ Menggerakkan perekonomian
§ Memenuhi kebutuhan manusia
C. Target yang akan di capai
*Luas lahan : 1 Ha
*Luas lahan efektif : 95 %
*Produksi harapan : 7.000 kg per Ha
BAB II. ISI
A.
Strategi pelaksanaan
Syarat
tumbuh
Syarat tumbuh tanaman padi ini adalah di dataran tinggi 650-1.500 m
dpl, dengan suhu yang diperlukan 18o c – 27o c. Sehingga
dengan kriteria tanaman padi yang seperti ini maka tanaman padi sangat cocok
bila ditanam di daerah temanggung. Karena letak geografis temanggung adalah
sebagai berikut :
- KETINGGIAN : 500 - 1450 M dpl
- SUHU UDARA : 22°- 24°C
Permintaan
dan penawaran
Beras adalah makanan pokok sumber
karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi di
dunia. Kebutuhan beras nasional tidak terpenuhi oleh produksi beras dalam negeri
karena itu kita masih selalu mengimpor beras. Pemerintah, pada tahun 1998
mengimpor 3,1 juta ton beras untuk mengantisipasi kebutuhan beras masyarakat.
Dengan memperhatikan hal di atas seharusnya agribisnis padi dapat menarik banyak
para investor.
dunia. Kebutuhan beras nasional tidak terpenuhi oleh produksi beras dalam negeri
karena itu kita masih selalu mengimpor beras. Pemerintah, pada tahun 1998
mengimpor 3,1 juta ton beras untuk mengantisipasi kebutuhan beras masyarakat.
Dengan memperhatikan hal di atas seharusnya agribisnis padi dapat menarik banyak
para investor.
Berdasarkan
pernyataan diatas jika kita membudidayakan tanaman padi misalnya dengan luasan
1 hektar yang menghasilkan gabah kurang lebih 5-8 ton, maka tentu saja kita
tidak akan khawatir apakah gabah kita akan terjual atau tidak, karena melihat
kebutuhan padi sebagai bahan pangan paling pokok di seluruh dunia terutama
indonesia yang masih sering kekurangan stok padi dalam negeri.
Maka dengan
kesimpulan persediaan < kebutuhan pasar, maka budidaya padi akan
menguntungkan
Target
Pelaksanaan :
1)
Persemaian
Untuk keperluan
penanaman seluas 1 ha, benih yang dibutuhkan sebanyak ± 20 kg. Benih bernas (yang tenggelam) dibilas dengan
air bersih dan kemudian direndam dalam air selama 24 jam. Selanjutnya diperam
dalam karung selama 48 jam dan dijaga kelembabannya dengan cara membasahi
karung dengan air. Untuk benih hibrida langsung direndam dalam air dan
selanjutnya diperam. Luas persemaian sebaiknya 400 m2/ha (4% dari
luas tanam). Lebar bedengan pembibitan
1,0-1,2 m dan diberi campuran pupuk kandang, serbuk kayu dan abu sebanyak 2
kg/m2. Penambahan ini memudahkan pencabutan bibit padi sehingga
kerusakan akar bisa dikurangi. Antar
bedengan dibuat parit sedalam 25-30 cm.
2)
Persiapan Lahan
Pengolahan tanah
dapat dilakukan secara sempurna (2 kali bajak
dan 1 kali garu) atau, olah tanah minimal atau tanpa olah tanah sesuai
keperluan dan kondisi. Faktor yang menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam,
jenis/tekstur tanah. Dua minggu sebelum pengolahan tana h taburkan bahan organik se cara merata diatas hamparan sawah. Bahan organik yang digunakan dapat
berupa pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha atau kompos jerami sebanya k 5 ton/ha.
3) Penanaman
Tanam bibit muda
(<21 HSS, h a ri setelah sebar), sebanyak 1-3 bibit/rumpun. Bibit lebih muda (14 HSS) dengan 1
bibit/rumpun akan menghasilkan anakan lebih banyak, hanya pada daerah endemis
keong mas gun akan benih 18 HSS dengan 3 bibit/rumpun. Penyulaman dilakukan
sebelum tanaman berumur 14 HST (hari setelah tanam). Pada saat bibit ditanam,
tanah dalam kondisi jenuh air. Penanaman disarankan dengan sistem jejer legowo
2 : 1 atau 4 : 1 (40x(20x10) cm atau (50x(25x12,5) cm, karena populasi lebih
banyak dan produksinya lebih tinggi dibanding dengan sistem jejer tegel. Cara
tanam berselang seling 2 baris tanam dan 1 baris kosong (legowo 2 : 1) atau 4
baris tanam dan satu baris kosong (legowo 4 : 1). Pengaturan jarak tanam
dilakukan dengan caplak, dengan lebar antar titik 20-25 cm. Setelah dilakukan
caplak silang dan membentuk tegel (20 X 20 cm atau 25 X 25 cm), pada setiap
baris ke tiga dikosongkan dan calon bibitnya ditanam pada barisan ganda yang
akan membentuk jarak tanam dalam barisan hanya 10 cm. Kekurangan bibit untuk
baris berikutnya diambilkan bibit dari persemaian.
Keuntungan cara tanam jejer legowo antara lain :
Rumpun tanaman yang berada pada bagian pinggir
lebih banyak.
Terdapat ruang kosong
untuk pengaturan air, saluran pengumpulan keong mas atau untuk mina padi.
Pengendalian hama,
penyakit dan gulma lebih mudah.
Pada tahap awal areal
pertanaman lebih terang sehingga kurang disenangi tikus
Penggunaan pupuk
lebih berdaya guna.
Sistem tanam tegel
Tegel (20 x 20 cm, 22 x 22 cm, 25 x 25 cm), maupun sistem tebar benih langsung,
juga dapat digunakan dalam pendekatan PTT.
4) Pengairan Berselang
Pemberian air
berselang ( intermittent ) adalah pengaturan kondisi sawah dalam kondisi kering
dan tergenang secara bergantian. Tujuan
pengairan berselang adalah:
a) Menghemat air irigasi
sehingga areal yang dapat diairi lebih luas
b) Memberi kesempatan
akar tanaman memperoleh udara lebih banyak sehingga dapat berkembang lebih
dalam. Akar yang dalam dapat menyerap unsur hara dan air yang lebih banyak.
c) Mencegah timbulnya
keracunan besi.
d) Mencegah penimbunan
asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar.
e) Mengaktifkan jasad
renik (mikroba tanah) yang bermanfaat.
f) Mengurangi kerebahan
g) Mengurangi jumlah
anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah).
h) Menyeragamkan
pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen
i) Memudahkan pembenaman
pupuk ke dalam tanah (lapisan olah)
j) Memudahkan
pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan
penggerek batang serta mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.
Cara pemberian air
yaitu saat tanaman berumur 3 hari, petakan sawah diari dengan tinggi genangan 3
cm dan selama 2 hari berikutnya tidak ada penambahan air. Pada hari ke-4 lahan
sawah diari kembali dengan tinggi genangan 3 cm. Cara ini dilakukan terus sampai fase anakan
maksimal. Mulai fase pembentukan malai
sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus. Sejak 10-15
hari sebelum panen sampai saat panen tanah dikeringkan. Pada tanah berpasir dan cepat menyerap air,
waktu pergiliran pengairan harus diperpendek. Apabila ketersediaan air selama
satu musim tanam kurang mencukupi, pengairan bergilir dapat dilakukan dengan
selang 5 hari. Pada sawah-sawah yang
sulit dikeringkan (drainase jelek), pengairan berselang tidak perlu
dipraktekan.
5) Pemupukan
Pemupukan berimbang,
yaitu pemberian berbagai unsur hara dalam bentuk pupuk untuk memenuhi
kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin
dicapai dan hara yang tersedia dalam tanah. Untuk setiap ton gabah yang
dihasilkan, tanaman padi membutuhkan hara N sekitar 17,5 kg, P sebanyak 3 kg
dan K sebanyak 17 kg. Dengan demikian
jika kita ingin memperoleh hasil gabah tinggi, sudah barang tentu diperlukan
pupuk yang lebih banyak. Namun demikian tingkat hasil yang ditetapkan juga
memperhatikan daya dukung lingkungan setempat dengan melihat produktivitas padi
pada tahun-tahun sebelumnya.
Agar efektif dan
efisien, penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam
tanah. Kebutuha n N tanaman dapat
diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi menggunakan
Bagan Warna Daun (BWD). Nilai pembacaan BWD digunakan untuk
mengoreksi dosis pupuk N yang telah ditetapkan sehingga menjadi lebih tepat
sesuai dengan kondisi tanaman.
Pemberian pupuk N
awal diberikan pada umur padi sebelum 14 HST ditentukan berdasarkan tingkat
kesuburan tanah. Takaran pupuk dasar N
untuk padi varietas unggul baru sebanyak 50-75 kg urea/ha, sedangkan untuk padi
tipe baru dengan takaran 100 kg urea/ha
6) Pengendalian Gulma Secara Terpadu
Gulma dikendalikan
dengan cara pengolahan tanah sempurna, mengatur air dipetakan sawah,
menggunakan benih padi bersertifikat, hanya menggunakan kompos sisa tanaman dan
kompos pupuk kandang, dan menggunakan herbisida apabila infestasi gulma sudah
tinggi. Pengendalian gulma secara
manual dengan menggunakan kosrok (landak) sangat dianjurkan, karena cara ini
sinergis dengan pengelolaan lainnya.
Pengendalian gulmasecara manual hanya efektif dilakukan apabila kondisi
air di petakan sawah macak-macak atau tanah jenuh air.
7) Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu
Pengendalian hama dan
penyakit terpadu (PHT) merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan
faktor ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu
keseimbangan alami dan tidak menimbulkan kerugian besar. PHT merupakan paduan berbagai cara
pengendalian hama dan penyakit, diantaranya melakukan monitoring populasi hama
dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat lebih
tepat.
8) PANEN DAN PASCA PANEN
- Panen
Lakukan panen saat gabah
telah menguning, tetapi malai masih
segar. Potong padi dengan sabit gerigi, 30-40 cm di atas permukaan tanah . Gunakan plastik atau terpal sebagai alas tanaman
padi yang baru dipotong dan ditumpuk sebelum dirontok. Sebaiknya panen padi dilakukan oleh kelompok pemanen dan gabah dirontokan
dengan power tresher atau pedal tresher. Apabila panen dilakukan pada waktu pagi hari sebaiknya pada sore
harinya langsung dirontokan. Perontokan lebih dari 2 hari menyebabkan kerusakan
beras.
- Pasca Panen
Jemur gabah di atas
lantai jemur de ngan ketebalan 5-7
cm. Lakukan pembalikan setiap 2
jam sekali. Pada musim hujan, gunakan pengering buatan dan pert ahankan suhu pengering 500C untuk gabah
konsumsi atau 420C untuk mengeringkan benih. Pengeringan dilakukan sampai kadar air gabah
mencapai 12-14% untuk gabah konsumsi dan kadar air 10-12% untuk benih. Gabah yang sudah kering dapat digiling dan
disimpan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggilingan dan
penyimpanan adalah:
a. Untuk mendapatkan
beras kualitas tinggi, perlu diperhatikan waktu panen, sanitasi (kebersihan), dan
kadar air gabah (12-14%)
b. Simpan gabah/beras
dalam wadah yang bersih dalam lumbung/gudang, bebas hama, dan memiliki
sirkulasi udara yang baik.
c. Simpan gabah pada
kadar air kurang 14% untuk konsumsi, dan kurang dari 13% untuk benih.
d. Gabah yang sudah
disimpan dalam penyimpanan, jika akan digiling, dikeringkan terlebih dahulu
sampai kadar air 12-14%.
e. Sebelum digiling,
gabah yang dikeringkan tersebut diangin-anginkan terlebih dahulu untuk
menghindari butir pecah.
B.
Pelaksanaan usaha
1)
Lokasi dan Skala Usaha
Pelaksanaan usaha akan dilaksanakan di daerah Desa
Pandemulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Dan pelaksanaan usaha akan
dimulai pada bulan Januari – April 2013
2)
Jadwal kegiatan
No
|
Jenis kegiatan
|
Tanggal
pelaksanaan
|
1
|
Persiapan lahan
|
1 Januari
– 15 Januari
|
2
|
Penyemaian
|
2 Januari – 20 Januari
|
3
|
Penanaman dan
penyulaman
|
21 Januari – 26
Januari
|
4
|
Penyiangan
Penyiangan I
Penyiangan II
|
10 Februari
25 Februari
|
5
|
Pemupukan
Pemupukan I
a.
Pemupukan
II
b.
Pemupukan III
|
20 Februari
5 Maret
28 Maret
|
6
|
Kocor
|
8 Maret
|
7
|
Semprot Batang dan Daun
Semprot Batang
dan Daun I
Semprot Batang
dan Daun II
Semprot Batang
dan Daun III
|
3 Maret
13 Maret
23 Maret
|
8
|
Panen
|
28 April
|
3)
Investasi dan modal kerja
Rencana
Anggaran Belanja ( RAB )
No
|
Uraian
|
Volume/jumlah
|
Harga satuan (Rp)
|
Total harga (Rp)
|
I
|
Fixed Cost
|
|||
1
|
sewa lahan
|
1Hektar
|
5.000.000
|
5.000.000
|
2
|
Spreyer
|
4
|
150.000
|
600.000
|
3
|
Cangkul
|
1
|
35.000
|
35.000
|
4
|
Sabit
|
5
|
33.400
|
167.000
|
∑ FC
|
5.802.000
|
|||
II
|
Biaya Variabel(VC)
|
|||
1
|
Saprodi
|
( kg )
|
||
a. Benih
|
25
|
8.000
|
200.000
|
|
b. Pupuk
|
||||
·
Urea
|
200
|
1.800
|
360.000
|
|
·
SP36
|
100
|
2.000
|
200.000
|
|
·
ZA
|
50
|
1.400
|
700000
|
|
c. Pestisida
|
1.000.000
|
|||
2
|
upah tenaga kerja
|
( HOK )
|
||
1. Persemaian
|
5
|
15.000
|
75.000
|
|
2. persiapan lahan
|
15
|
30.000
|
450.000
|
|
2. tanam &
nyulam
|
20
|
15.000
|
300.000
|
|
3.pemeliharaan
|
||||
*pemupukan
|
9
|
20.000
|
180.000
|
|
*pengendalian opt
|
20
|
20.000
|
400.000
|
|
*penyiangan
|
15
|
20.000
|
300.000
|
|
*panen & plp
|
35
|
15.000
|
625.000
|
|
∑ VC
|
4.460.000
|
|||
total cost FC + VC
|
10.262.000
|
|||
III
|
Perhitungan
|
|||
1
|
perkiraan hasil
|
7.000
|
3.750
|
26.250.000
|
2
|
perkiraan untung
|
15.988.000
|
||
3
|
R/C Ratio
|
2,558
|
Analisa
ekonomi usaha budidaya padi selama 4 bulan
a)
|
Biaya produksi
|
|
1.
|
Sewa lahan
|
Rp. 5.000.000,-
|
2.
|
Bibit: benih
25 kg @ Rp. 8.000,-
|
Rp. 200.000,-
|
3.
|
Pupuk
|
|
- Urea: 200 kg
@ Rp. 1.800,
|
Rp.
360.000,-
|
|
- ZA: 50 kg @
Rp. 1.400,
|
Rp.
70.000,-
|
|
- SP-36:
100 kg @ Rp. 2.000 ,
|
Rp.
200.000,-
|
|
4.
|
Pestisida
|
Rp. 1.000.000,-
|
5.
|
Tenaga kerja
|
|
- Persemaian 5
HOK @ Rp. 15.000,-
|
Rp.
75.000,-
|
|
- Pengolahan
tanah dengan mesin 15 HOK
@ Rp. 30.000
|
Rp.
450.000,-
|
|
- Menanam 20
HOK @ Rp. 15.000,-
|
Rp.
300.000,-
|
|
- Penyiangan
15 HOK @ Rp. 20.000,-
|
Rp.
300.000,-
|
|
- Pemupukan 9
HOK @ Rp. 20.000,-
|
Rp. 180.000,-
|
|
-
Pemberantasan OPT 20 HOK @ Rp. 20.000,-
|
Rp.
400.000,-
|
|
6.
|
Panen dan
pascapanen
|
|
- Merontok, keringkan,
angkut 35 HOK @ Rp. 15.000,-
- Ongkos angkut ke pasar
|
Rp. 525.000,-
Rp. 100.000,-
|
|
7
|
Peralatan
- cangkul 1 @ 35.000,-
-Sabit 5 @ Rp. 33.400,-
-Sprayer (Motor Bensin 4 Tak) 4 @ Rp. 150.000,-
|
Rp. 35.000,-
Rp. 167.000,-
Rp. 600.000,-
|
Jumlah
biaya produksi
|
Rp.
10.262.000,-
|
|
b)
|
Pendapatan
7.000 kg (GKG) @ Rp.3.750,-
|
Rp. 26.250.000,-
|
c)
|
Keuntungan
|
Rp. 15.988.000,-
|
d)
|
Parameter
kelayakan usaha
|
|
1.B/C
Ratio
|
1,558
|
|
2. R/C Ratio
|
2,558
|
Keterangan :
1.
Sewa lahan 1 tahun 15 juta, proses budidaya 4 bulan jadi
4 / 12 X
15.000.000 = 5.000.000
2.
Sabit harga satuan 200.000 masa ekonomis 2 tahun ( 24
bulan ) jadi
4 / 24 X
200.000 = 33.333,333 à 33.400
3.
Sprayer motor bensin 4 tak 1.600.000 jadi masa ekonomis 4
tahun ( 48 bulan ) jadi
4 / 48 X
1.600.000 = 133.333. saya perkirakan dengan bahan bakarnya selama 4 bulan maka
menjadi 150.000
4.
Cangkul hanya membutuhkan 1 selama proses budidaya,
karena pengolahan lahan menggunakan mesin + mesinnya, saya targetkan 30.000
tiap hoknya. Harga cangkul 300.000, usia ekonomis 3 tahun ( 36 bulan ) jadi
4 / 36 X
300.000 = 33.333 à 35.000
5.
B / C ratio = keuntungan / biaya produksi. jadi
B / C
ratio = 15.988.000 / 10.262.000 = 1,558
6.
R/C Ratio = 26.250.000 / 10.262.000 = 2,558
7.
Harga gabah ada yg 4.000/kg ada juga yg dibawahnya, maka
kami patok harganya menjadi 3.500/kg, sebagai antisipasi penurunan harga gabah.
Jadi dengan hasil 7 ton maka 7.000 X 3.750 = 26.250.000,-
Cash
Flow
No
|
Uraian
|
Pelaksanaan bulan ke-
|
Total
|
|||
I
|
II
|
II
|
IV
|
|||
I
|
Cash in flow
|
|||||
1
|
Hasil penjualan
|
26.250.000
|
26.250.000
|
|||
2
|
Modal sendiri
|
10.262.000
|
10.262.000
|
|||
Jumlah cash in flow
|
10.262.000
|
26.250.000
|
36.512.000
|
|||
II
|
Cash out flow
|
|||||
1
|
Sewa lahan
|
5.000.000
|
5.000.000
|
|||
2
|
Peralatan
|
802.000
|
802.000
|
|||
3
|
Benih
|
200.000
|
200.000
|
|||
4
|
Urea
|
360.000
|
360.000
|
|||
5
|
Sp36
|
200.000
|
200.000
|
|||
6
|
ZA
|
70.000
|
70.000
|
|||
7
|
Pestisida
|
1.000.000
|
1.000.000
|
|||
8
|
Upah tenaga kerja
|
|||||
Persiapan lahan
|
450.000
|
450.000
|
||||
Persemaian
|
75.000
|
75.000
|
||||
Tanam dan nyulam
|
300.000
|
300.000
|
||||
Pemupukan
|
60.000
|
60.000
|
60.000
|
180.000
|
||
Pengendalian OPT
|
150.000
|
250.000
|
400.000
|
|||
penyiangan
|
150.000
|
150.000
|
300.000
|
|||
Panen dan PLP
|
625.000
|
625.000
|
||||
Jumlah cash out flow
|
8.757.000
|
210.000
|
360.000
|
935.000
|
10.262.000
|
|
III
|
Perhitungan
|
|||||
1
|
Surplus
|
|||||
2
|
Pengeluaran
|
8.757.000
|
210.000
|
360.000
|
935.000
|
10.262.000
|
3
|
Kas awal
|
10.262.000
|
1.505.000
|
1.295.000
|
27.185.000
|
|
4
|
Kas akhir
|
1.505.000
|
1.295.000
|
935.000
|
26.250.000
|
|
Pemasaran
Pemasaran hasil budidaya padi ( GABAH ) yaitu langsung di jual ke pasar / penggiling padi,
karena pemasaran yang seperti itu tidak akan banyak melalui campur tangan dari
orang – orang sehingga keuntungan lebih ber\sar daripada gabah di jual ke
pengepul terlebih dahulu.
Adapun jumlah gabah yang di pasarkan yaitu 7.000 kg dengan harga
Rp 3.750 per kg.
BAB III. PENUTUP
Dalam peningkatan ketahan pangan nasional, peran padi tidak kalah
pentingnya. Agar diperoleh hasil yang maksimal, maka budidaya secara intensif
perlu dilakukan. Apabila kita semua dapat menyadari bahwa sangat pentingnya
padi bagi kehidupan manusia maka marilah kita untuk meningkatkan produktifitas
padi dengan cara memanfaatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang
sangat memadai.
Maka, marilah kita saling bekerja sama untuk dapat menekan kebutuhan impor
beras dengan cara menambah stok padi dalam negeri. Dengan begitu maka kita
semua tidak akan bergantung pada padi impor. Dan sadarilah bahwa padi lokal
adalah padi yang baik untuk kita konsumsi.
Terima kasih atas perhatiannya semoga apa yang saya sampaikan diatas dapat
bermanfaat bagi kita semua.
lumayan bagus... tapi dokumennya masih acak-acak'an, harap di kasih yang lebih baik lagi ya..
BalasHapusgimana sekarang?
BalasHapussudah saya perbaiki,
mantaf mas bruu
BalasHapusrindy, Terimakasih
BalasHapusijin copy
BalasHapusIjin copy ya
BalasHapusizin copy
BalasHapus