Minggu, 16 Februari 2014

Metode hidroponik


a. Hidroponik Substrat
Karakteristik:
Sistem hidroponik substrat merupakan metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup.
- dapat menyerap dan menghantarkan air
- tidak mempengaruhi pH air
- tidak berubah warna
- tidak mudah lapuk
Teknik:
- Memilih substrat yang sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan. Misalnya: arang sekam, pasir, pecahan batu bata
- Bila menggunakan lebih dari satu macam substrat, maka harus dilakukan perbandingan yang sesuai. Misalnya sustrat pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1:1
- Memasukkan substrat pada pot/polybag
- Menanam bibit tanaman yang disediakan pada pot/polybag
- Merendam pot/polybag tersebut dalam wadah yang berisi nutrisi sedalam ± 5 cm
Kelebihan:
- Tanaman dapat berdiri lebih tegak
- Kebutuhan nutrisi mudah untuk dipantau
- Biaya operasional tidak terlalu besar
Kekurangan:
- Populasi tanaman tidak terlalu banyak
- Terlalu banyak menggunakan wadah
- Mudah ditumbuhi lumut
Disebut rakit apung karena cara penanamannya dengan cara diapungkan diatas larutan nutrisi. Sebagi pengapung digunakan styrofoam. Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh siap saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan dimana saja, yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan larutan nutrisi akan menjadi lebih encer dari yang seharusnya. Sebagaimana sudah diketahui bahwa untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan sinar matahari. Dalam satu hari tanaman minimal membutuhkan 5 jam penyinaran tetapi dengan intensitas yang rendah. Sinar matahari yang terik tidak baik untuk tanaman.
Tanaman yang cocok ditanam dengan teknologi ini adalah tanaman sayuran daun seperti selada, pakcoy, caisim, bayam, kangkung dan sebagainya. Menurut standar FAO, kebutuhan sayuran adalah 65 kg/kapita/tahun. Adapun konsumsi rata-rata orang Indonesia adalah baru 34,5 kg/kapita/tahun.
Gambar dan penjelasana dibawah ini diharapkan dapat membantu Anda menjadi lebih mudah memahami teknologi hidroponik rakit apung.
Tanaman caisim pada umum 20 hari, ditanam dengan sistem hidroponik rakit apung. Tempat penanaman menggunakan bak kayu yang berukuran (p x l x t ) 50 cm x 50 cm x 15 cm. Agar tidak bocor bak kayu dilapisi dengan plastik.
 Tanaman selada merah siap dipanen setelah berumur 30 hari dari saat tanam, ditanam dengan sistem hidroponik rakit apung. Tempat penanaman menggunakan bak kayu yang berukuran (p x l x t ) 50 cm x 50 cm x 15 cm. Agar tidak bocor bak kayu dilapisi dengan plastik.
Untuk menghindari dari gangguan keong atau bekicot, bak tanam ditempatkan diatas rak. Ketinggian reak disesuaikan dengan kebutuhan. untuk kenyamanan kerja tinggi rak sekitar 80 cm.
Pada sistim hidroponik rakit apung, media yang digunakan adalah air yang mengandung unsur hara. Dalam dunia hidroponik biasa disebut larutan nutrisi. Larutan nutrisi ini mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Larutan nutrisi ini dapat dibuat sendiri, tetapi untuk mendapatkan bahan-bahannnya terkadang tidak selalu tersedia, oleh sebab itu para peminat hidroponik untuk skala hobi sebih suka menggunakan pupuk hidroponik yang sudah jadi, Misalnya FERTI-MIX

Contoh pupuk hidroponik siap pakai. Pupuk hidroponik selalu terdiri dari dua bagian yaitu bagian A dan bagian B. Pembagian ini harus dilakukan karena pada masing-masing bagian mengadung unsur hara yang tidak boleh tercampur dalam keadaan pekat. Bila tercampur maka akan terjadi endapan. Pencapuran hanya boleh dilakukan dalam kondisi yang sangat encer yang siap diberikan ke tanaman.
Satu paket FERTI-MIX untuk paket hobi setara dengan 1.000 liter larutan nutrisi siap pakai. Sedangkan untuk paket profesional setara dengan 18.000 liter.
Pada hari pertama sampai hari ketiga, tempat persemaian ditutup dengan plastik agar udara di dalamnya menjadi hangat sehingga benih akan lebih cepat berkecambah. Setelah benih tumbuh menjadi kecambah yang ditandai dengan munculnya bakal daun, plastik penutup harus dibuang. Agar tidak terjadi etiolasi (bibit tumbuh menjadi panjang tapi kurus) pesemaian harus mendapat sinar matahari yang cukup, namun harus dihindari terkena sinar matahari langsung.
Sebelum bibit dipindahkan ke bak penanam, terlebih dahulu harus disiapkan styrofoam yang sudah dilubangi dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran media semai (Ukuran media semai 1.5 cm x 1.5 cm x 1.5 cm). Bentuk lubang tanam pada styrofoam tidak harus segi empat seperti bentuk media semai, melainkan cukup berbentuk bulatan. Lubang tanam bisa dibuat dengan menggunakan pipa PVC 1/2". Agar hasilnya bagus, pinggiran lubang mulus, pipa ditekan sambil diputar. Jarak antar lubang tanam pada styrofoam 15 cm x 15 cm. Jarak ini tergantung pada lebar tajukan tanam. Sedangkan ukuran styrofoan disesuaikan dengan ukuran bak tanam. Tebal styrofoam sebaiknya 1.5 - 2 cm. Kalau tipis akan mudah patah pada saat diangkat.
Bibit caisim umur 7 hari yang siap dipindahkan ke lubang tanam pada styrofoam
Pemindahan bibit tanaman ke styrofoam
Media tanam / semai berupa rockwool yang belum dipotong dan disebut slab rockwool. Slab rockwool berukuran 100 cm x 150 cm x 75 cm. Rockwool ini terbuat dari batuan vulcanic. Batuan ini dipanaskan pada suhu 1600 derajat Celcium sehingga meleleh seperti lava. Dalam bentuk lava ini disentrifugal sehingga keluar serat-serat. Kumpulan serat-serat inilah yang menjadi rockwool. Selintas nampak seperti busa.
Slab rockwool yang sudah dipotong untuk dijadikan media semai. Satu bantang slab rockwool dapat menghasilkan 1500 - 2000 biji media semai. Satu biji media semai ditanami dengan satu benih

c. NFT (Nutrient Film Technique)
Karakteristik:
Hidroponik sistem NFT merupakan salah satu sistem hidroponik dengan mempergunakan air sebagai medianya, yaitu air yang sudah mengandung larutan nutrien atau pupuk dialirkan selama 24 jam atau dengan menentukan jangka waktu tertentu. Akar tanaman terendam sebagian dalam air tersebut sedalam lebih kurang 3 mm (mirip film). Dengan teknik ini reaksi tanaman terhadap perubahan formula pupuk dapat segera terlihat. Air yang mengandung pupuk dialirkan dengan bantuan pompa listrik, jadi listrik harus tersuplai selama 24 jam.
Teknik:
- Menyiapkan bibit tanaman berumur sekitar 2 minggu
- Menyiapkan rangkaian alat NFT
- Memberi substrat (kerikil, pecahan batu bata, kertas) di dalam talang
- Menyalakan pompa air pemompa larutan nutrisi
- Melubangi sterofoam sesuai jarak tanam
- Menempatkan tanaman pada lubang sterofoam dengan dibalut spon terlebih dahulu agar tidak lepas dari lubang
- Meletakkan sterofoam pada talang rangakaian NFT tersebut
Skema:
Rangkaian peralatan NFT terdiri dari:
- Pipa pralon
- Besi penyangga
- Pompa air
- Talang
Besi penyangga dibentuk seperti rak dengan kemiringan 5%. Kemudian talang ditempatkan pada besi penyangga tersebut. Pada ujung talang yang berada di bawah diberi lubang keluarnya nutrisi. Pralon disambungakan dengan pompa hingga ujung talang yang berada di atas. Pipa pralon yang di atas berfungsi sebagai pemasok nutrisi sehingga dibuat horisontal yang berlubang-lubang seperti air mancur, satu talang terdapat satu pancuran nutrisi. Pompa berada pada bak penampung keluarnya nutrisi dari talang.
Kelebihan:
-          Pertumbuhan tanaman lebih baik, karena terdapat sirkulasi yang baik pada bagian akar
-          Penggunaan nutrisi lebih efisien
Kekurangan:
- Tidak cocok digunakan pada daerah yang belum dialiri listrik
- Memerlukan tenaga ahli
- Memerlukan kecermatan dan pemantauan aliran nutrisi
- Butuh supplai listrik terus menerus
- Bila terjadi infeksi penyakit terhadap satu tanaman, maka seluruh tanaman akan tertular dalam waktu singkat.
 - Butuh investasi awal besar

D. Aeroponik
 Karakteristik:
Aeroponik merupakan cara bercocok tanam dimana akar tanaman tergantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi secara terus menerus.
E. Kultur Air
Metode kultur air atau dikenal pula sebagai nutriculture atau aquaculture adalah metode menumbuhkan tanaman dengan air. Air sebagai media tanam diisikan dalam wadah seperti stoples atau tabung kaca yang telah dicampur larutan pupuk atau mineral, kemudian akar tanaman direndam kedalam larutan tersebut. Metode air bertindak sebagai pensuplai kebutuhan tanaman akan makanan. Cara ini hanya cocok untuk menumbuhkan tanaman, khususnya tanaman  hias untuk pajangan ruang tamu dan tergolong memerlukan biaya yang relatif mahal.
F.Kultur Porus
Metode kultur porrus atau agregat adalah cara bertanam dengan menggunakan pasir, kerikil, pecahan genteng dan bata, serbuk kayu dan lain-lain untuk tempat tanaman tumbuh. Pasir kali juga bisa dipakai sebagai media, namun lebih baik jika pasir kali telah disterilkan melalui pemanasan antara 100-150derajat celcius, untuk membunuh hama yang terkandung dalam pasir kali. Pasir yang bertindak sebagai media tumbuhan akan memerangkap nutrisi tanaman sehingga dapat diserap akar.. Bila ingin menanam dalam jumlah banyak dalam satu kontainer atau wadah atau petakan di dalam areal yang lebih luas, metode ini lebih menguntungkan. Selain bahan tersebut air yang mengandung pupuk/mineral juga sangat diperlukan untuk tetap menjaga kelembaban pasir, jadi harus lebih sering disiram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar