PROPOSAL USAHA
Budidaya
mentimun
(Cucumis
Sativus)
Disusun oleh:
1. Sofiyanto (05)
2. Roiful Aziz (06)
3. Wisnu hinayuan (13)
4. Luthfi
Septiyadi (16)
5. Danisha
Alfathoni (27)
Kelas: 3 Agronomi 4
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TEMANGGUNG
SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN)
TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron, Kotak pos 104,
Telp/fax (0293)4901639,Temanggung 56221
2013/2014
LEMBAR
PENGESAHAN
Telah diteliti
dan disahkan proposal budidaya mentimun (Cucumis
sativus) oleh tim pembina dan pembimbing , tugas penyusunan proposal usaha
SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Pembimbing I :
KetuaProgram Keahlian Mengetahui
AgribisnisTanaman Perkebunan Ketua
penyusunan
Ir.CondroProbosiwi Sofiyanto
NIP.19640616199802 1 001 NIS.
7680
KATA PENGANTAR
Assalammu alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat hidayah dan karunia-Nya sehingga kami ( penulis ) dapat menyusun
proposal Bududaya Mentimun dengan baik.
Proposal ini disusun sebagai pedoman dalam usaha budidaya mentimun,
khususnya pada daerah Temanggung yang sebagian besar mendatangkan mentimun dari
luar daerah. Maka ini merupakan peluang bagi kami ( penulis ) untuk melakukan
usaha budidaya mentimun agar dapat terlaksana dengan baik.
Kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Allah SWT. Yang telah memberikan kesehatan, rahmat, dan
hidayah serta petunjuknya
2.
Bp Drs Pirwono , selaku kepala SMK N 1 TEMANGGUNG
3.
Bp Rofiun , selaku wali kelas 3 Agronomi 4
4.
Ibu Ida Loeh Sawitri , selaku guru mata diklat
5.
Orang tua yang selalu mendukung penyusun
6.
Dan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya
proposal ini
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna , maka dari itu
kami senantiasa menerima kritik maupun saran yang berifat membangun yang
dibutuhkan penyusun untuk menyempurnakan proposal di masa yang akan datang.
Semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca bermanfaat.
Wassalammu alaikum
Wr. Wb.
Temanggung,
16 Desember 2013
Menetahui Ketua
penyusun
Guru Pembimbing
(
SOFIYANTO )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mentimun merupakan tanaman sayuran buah-buahan yang banyak juga dikonsumsi
oleh masyarakat. Mentimun merupakan salah satu sayuran yang bisa diolah menjadi
berbagai macam makanan dan juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara
lain untuk acar, untuk lalapan dan lain-lain. Selain itu mentimun juga
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga mentimun ini
tentunya sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan
Berdasarkan data FAO
(2008) menunjukan bahwa produktivitas mentimun (ton/ha) di Indonesia bergerak
secara fluktuatif.Berturut-turut produksi mentimun (ton/ha) pada tahun 2003 sampai
2006 adalah 9.86, 9.48, 10.4, 10.4. Berturut-turut ekspor mentimun dari tahun
2002 sampai 2006 adalah 527.972, 292.490, 121.810, 63.336,dan 229.532
(Deparemen Perdagangan, 2008). Hal ini kemungkinan disebabkan masih kurang
intensif dan efisiennya budidaya mentimun yang dilakukan serta adanya serangan
hama dan penyakit, selain itu dan
juga belum terlalu banyak orang yang membudidayakannya. Padahal jika dengan
cara yang baik dan benar, tentu saja budidaya mentimun ini akan menghasilkan
hasil yang baik pula. Maka dengan itu kami mencoba untuk membudidayakannya agar
setidaknya dapat memenuhi kebutuhan manusia.
1.2
Tujuan
Tujuan dari dilakukannya
kegiatan budidaya ina antara lain yaitu :
1. Untuk mencukupi / memenuhi kebutuhan manusia.
2. Untuk mengetahui apakah budidaya mentimun ini dapat
bermanfaat / berguna, dan tentunya menguntungkan.
3. Dapat melakukan budidaya mentimun dengan tepat dan baik.
4. Melatih kemampuan dalam berwirausaha.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan
dengan adanya praktikum ini
para
siswa dapat mengetahui bagaimana cara teknis budidaya tanaman mentimun secara langsung.
2. Diharapkan
para siswa mampu memberikan perlakuan
yang tepat pada tanaman yang dibudidaya dengan pengalaman langsung di lapangan yang diperoleh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Komoditas
Mentimun merupakan
salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan yang sudah populer di
seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman mentimun berasal dari benua Asia.
Beberapa sumber literatu rmenyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah Asia
Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan. Para ahli
tanaman memastikan daerah asa ltanaman mentimun adalah India, tepatnya di
lereng gunung Himalaya. Di kawasan ini diketemukan jenis mentimun liar yaitu Cucumis hardwichii Royle yang jumlah
kromosomnya tujuh pasang (n = 14). Padahal jumlah kromosom mentimun pada
umumnya adalah 2n = 2x = 24. Sumber genetik (plasma nuftah) mentimun yang lain
diketemukan para ahli tanaman terdapat di Afrika Selatan. Dari kawasan India dan
Afrika Selatan, pembudidayaan mentimun kemudian meluas kewilayah Mediteran.
Mentimun merupakan tanaman herba setahun yang batangnya tumbuh menjala ratau
merambat, berbulu halus dan berwarna hijau. Daunnya berwarna hijau, kasar, berjari tiga hingga tujuh. Bunganya
merupakan bunga tunggal berbentuk lonceng dengan warna kuning. Buahnya secara
umum bulat memanjang. Untuk mentimun local buahnya agak bulat dan berwarna
hijau pucat dan kuning setelah tua.
2.2
Karakteristik Komoditas
Mentimun
(Cucumissativus L.; suku labu-labuanatau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang
menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum
masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya.
Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki
kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan.
Potongan buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta
banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Habitus mentimun berupa
herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim:
setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu
(monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga
pertama yang dihasilkan, biasanya padausia 4-5 minggu, adalah bunga jantan.
Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu
tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah
dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik. Buah berwarna hijau ketika
muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah
berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari
bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Buah dipanen
ketika masih setengah masakdan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak
biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.
2.3 Syarat
Tumbuh
Ketimun dibudidayakan
dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah atau di rumah kaca. Tanaman ini
tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus. Pertumbuhan nyamemerlukan
kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan mendapat sinar
matahari penuh dengan drainage yang baik. Ketimun sebaiknya dirambatkan
kepara-para dan tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1.300 m dpl. Tanaman ini
diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India Utara
a.
Iklim
Ø Ketinggian tempat : 1 m - 1.000 m di atas permukaan
laut
Ø Curah hujan tahunan : 800 mm - 1.000 mm/tahun
Ø Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan - 7
bulan
Ø Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) : 4 bulan - 6
bulan
Ø Suhu udara : 170 C - 230 C
Ø Kelembapan : sedang
Ø Penyinaran : sedang - tinggi
b.
Tanah
Ø Tekstur : lempung
Ø Drainase : baik
Ø Kedalaman air tanah : 50 cm - 200 cm dari permukaan
tanah
Ø Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan
tanah
Ø Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,8
Ø Kesuburan : tinggi
2.4 Teknologi
Produksi Komoditas
Perlakuan yang Diterapkan Komoditas
Menurut
ashari, 1995 teknologi produksi mentimun yang diterapkan meliputi :
a. Persiapan Lahan
Tanah diolah dengan dibajak atau dicangkul untuk membuat guludan dengan tinggi antara 40-50 cm, lebar 60 cm, jarak antar guludan 40 cm. Biarkan tanah kering selama minimal 1 minggu. Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air diantara guludan. Pemakaian mulsa plastik disarankan untuk mendapat hasil yang lebih baik. Pupuk dasar diberikan pada saat penanaman biji mentimun, yaitu SP-36, NPK dan ZA. Dengan membuat lubang memakai tugal, lubangnya di dekat biji mentimun yang ditanam.
Tanah diolah dengan dibajak atau dicangkul untuk membuat guludan dengan tinggi antara 40-50 cm, lebar 60 cm, jarak antar guludan 40 cm. Biarkan tanah kering selama minimal 1 minggu. Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air diantara guludan. Pemakaian mulsa plastik disarankan untuk mendapat hasil yang lebih baik. Pupuk dasar diberikan pada saat penanaman biji mentimun, yaitu SP-36, NPK dan ZA. Dengan membuat lubang memakai tugal, lubangnya di dekat biji mentimun yang ditanam.
b. Penanaman
1. Pembuatan
lubang tanam dua baris atau double rows 60 x 30 cm, masukkan biji mentimun
dalam lubang dengan jumlah biji 3 biji perlubang sedangkan lubang pupuk dapat
ditugal 5 cm disamping lubang tanam.
2. Benih
ditanam sedalam 1 cm, 3 benih perlubang tanam.
3. Benih
ditutup dengan abu jerami pada musim kemarau dan pada musim hujan dengan abu ditambah pupuk kandang.
4. Penyulaman
dilakukan secepatnya agar pertumbuhan tanaman seragam.
c. Pemeliharaan tanaman
1) Penjarangan
dan Penyulaman
Selama 2
(dua) minggu setelah ditanam, mentimun harus harus diamati kontinu, terutama
bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal.Bibit yang mati harus segera
disulam.Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang
mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru.Penyulaman sebaiknya dilakukan
pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu
udara tidak terlalu panas.Biji mentimun untuk penyulaman sebelumnya
dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.
2) Pemupukan
Pemupukan
dilakukan 3 kali dengan dosis 10 gr per tanaman atau 1 sendok teh untuk
aplikasi pertama pada umur 12 hst. Sedangkan aplikasi kedua dan ketiga dengan
dosis 20 gr pertanaman atau 1 sendok makan pada umur 25 dan 45 hst. Pupuk
diletakkan pada jarak 10 – 20 cm dari tanaman.
3) Pengairan
Pengairan
diberikan setiap selesai pemupukan. Sedangkan pengairan rutin diberikan dengan
melihat kondisi tanah di bawah mulsa.Pada musim hujan, yang harus diperhatikan
adalah drainase yang harus terbuka untuk membuang air dari dalam areal tanaman.
4) Pemasangan
lanjaran atau pengajiran
Pemasangan
lanjaran bisa dilakukan atau dipasang tanaman belum transplanting atau dipasang
setelah 2 minggu tanam. Pengajiran bertujuan untuk tanaman
agar tumbuh tegak ke atas dan memperoleh sinar matahari secara optimal.Selain
itu ajir juga berfungsi untuk merambatkan tanaman, memudahkan pemeliharaan dan
tempat menopang buah.Pengajiran dilakukan seawal mungkin (± 5 hari setelah
tanam) agar tidak mengganggu dan merusak perakaran tanama.Tinggi ajir ± 2
meter.cara pengajiran yaitu: mengikat batang tanaman (di bawah daun
pertama), melilitkan tali kasur pada
batang tanaman.
5) Pembumbunan
Pembumbunan adalah penimbunan tanah
dipangkal rumpun tanaman sehingga menutup rimpang yang mungkin muncul
dipermukaan tanah.Dengan demikain, pembumbunan juag berarti memperluas wilayah
tumbuh akar dan rimpang, sehingga daya tembus akar dan pembesaran rimpang
menjadi makin leluasa.Dengan pembumbunan, partikel tanah yang besar dihancurkan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.Kegiatan pembumbunan dalam budi daya
tanaman bisa dilakukan bersama-sama dengan penyiangan.Saat dilakukan
penyiangan, tanah-tanah disepanjang barisan tanaman ditimbunkan dipangkal
rumpun tanaman. Cara ini sekaligus juga menciptakan parit-parit di atas
bedengan yang akan semakin melancarkan drainase. Tanah yang tergenangi air dan
terlalu lembab bisa memicu serangan penyakit sehingga tanaman mudah
membusuk.Umunya kegiatan pembumbunan sampai panen tiba dilakukan sebanyak tiga
kali. Namun, ditanah yang ringan kegiatan ini harus dilakukan agak sering,
terutama setelah turun hujan yang bisa mengikis tanah dipangkal tanaman
6) Pewiwilan
dan Pengikatan
Wiwil adalah pekerjaan membuang tunas-tunas yang tumbuh di ruas ke 3 atau 4. Dampak positif dari wiwil ini adalah mempercepat pertumbuahan tanaman ke atas disamping untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, Sedangkan fungsi ikat adalah agar tanaman dapat menjalar ke atas, sehingga tanaman dapat tumbuh tegak. Dengan ikat akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan dan panen.
Wiwil adalah pekerjaan membuang tunas-tunas yang tumbuh di ruas ke 3 atau 4. Dampak positif dari wiwil ini adalah mempercepat pertumbuahan tanaman ke atas disamping untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, Sedangkan fungsi ikat adalah agar tanaman dapat menjalar ke atas, sehingga tanaman dapat tumbuh tegak. Dengan ikat akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan dan panen.
7) Penyiangan.
Penyiangan dilakukan untuk
menghilangkan gulma.
d. Panen dan Pasca Panen
Tujuan kegiatan ini adalah agar mentimun yang telah
dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan sehingga mentimun sampai
ke konsumen tetap baik.
Agar kualitas hasil panen dari budidaya mentimun ini tetap terjaga, perlu dilakukan penanganan pascapanen dengan baik. Diantaranya penyortiran buah mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang baik. Selanjutnya buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan.
Agar kualitas hasil panen dari budidaya mentimun ini tetap terjaga, perlu dilakukan penanganan pascapanen dengan baik. Diantaranya penyortiran buah mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang baik. Selanjutnya buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan.
Timun mercedes dapat dipanen setelah
tanaman berumur 38 – 40 hari sejak tanam. Buah yang dipanen berukuran panjang
sekitar 18 – 20 cm dengan berat antara 80- 120 gram. Buah yang berbentuk lurus
berdiameter 1,5 – 2,5 cm dengan berat 20 gram adalah buah kualitas super. Saat
panen yang baik adalah pagi hari antara pukul 06.00-10.00 dan sore hari antara
pukul 15.00-17.00.
Ø Sortasi
Kegiatan ini dilakukan
memisahkan buah yang kurang baik bentuknya atau bengkok, busuk atau rusak dari
buah yang baik. Untuk mentimun jepang dilakukan sortasi kualitas untuk sasaran
pasaran swalayan, buah mentimum diklasifikasikan sesuai dengan kriteria
kualitas yang diminta konsumen.
-
Kelas A: panjang
16-20cm, diameter 1,5 cm, bentuk buah bagus, lurus bulat dan mulus.
-
Kelas B: panjang
20-23cm, diameter 2,0 cm bentuk buah bagus, lurus, bulas dan Mulus
-
Kelas C: buah
afkiran yang panjangnya lebih dari 23 cm.
Ø Kemasan
Pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan. Untuk memenuhi permintaan pasar swalayan, mentimun biasanya dikemas menggunakan plastik wrap-ing. Posisi buah diatur sedemikian rupa, baik secara berdiri maupun ditidurkan bersusun agar buah tidak patah pada saat pengangkutan ke pasar. Kritera di luar grade mentimun acar dan mentimun besar termasuk ke grade C dengan spesifikasi bentuk bengkok, kulit kurang mulus, tetapi performa buah segar. Buah yang termasuk grade C bisa langsung dikemas ke dalam karung jaring untuk dijual ke pasar tradisional.
Pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan. Untuk memenuhi permintaan pasar swalayan, mentimun biasanya dikemas menggunakan plastik wrap-ing. Posisi buah diatur sedemikian rupa, baik secara berdiri maupun ditidurkan bersusun agar buah tidak patah pada saat pengangkutan ke pasar. Kritera di luar grade mentimun acar dan mentimun besar termasuk ke grade C dengan spesifikasi bentuk bengkok, kulit kurang mulus, tetapi performa buah segar. Buah yang termasuk grade C bisa langsung dikemas ke dalam karung jaring untuk dijual ke pasar tradisional.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat, Bahan
dan Fungsi
a.
Alat :
1.
Cangkul :Untukmenggemburkantanah
2.
Tugal :Untukmembuatlubang
3.
Gembor :Untukmenyiram
4.
Drum :Untuk
mencampur pestisida
5.
Hand sprayer :
Untuk menyemprot pestisida
b.
Bahan :
1.
BenihMentimun
(Mercy) : Bahantanam
2.
Pupuk Urea : UntukmenambahUnsur N
padatanah
3.
Pupuk Sp36 :
UntukmenambahUnsur P padatanah
4.
PupukKCl : UntukmenambahUnsur K
padatanah
5.
Air :
Untukmenyiramtanaman
Analisa ekonomis
Untuk 500 Tanaman
A.
BIAYA TETAP
1.
Sewa lahan = Rp 300.000
2.
Hand sprayer 1
buah @ 300.000 X 6/48 = Rp 37.500
3.
Drum 1 buah @
130.000 X 6/48 = Rp 16.250
4.
Gembor1 buah @
50.000 X 6/36 = Rp
8.500
JUMLAH = Rp 362.200
B.
Biaya variable
1.
Persiapan lahan:
a) Pengolah tanah 2HOK @35000
= Rp
70.000
b) Pupuk kandang 50 kg @
250/kg = Rp
22.500
c) Dolomit 100 kg @200 / kg = Rp
20.000
d) Mulsa plastik 0,5 rol
@450.000 : 2 = Rp 112.500
e) Pupuk an organik :
Ø Urea 5 kg @ 2.000/kg = Rp 10.000
Ø Sp 36 5 kg @ 2.000/kg = Rp 10.000
Ø Kcl 10 kg @ 2.000/kg = Rp 20.000
f) Bambu untuk mulsa 1 btang @ 10.000 =
Rp 10.000
JUMLAH = Rp 275.000
2.
Penanaman dan pemeliharaan
a) Benih 2 pack @ 30.000/pack = Rp 60.000
b) Pembuatan lubang tanam 1 HOK @
25.000/HOK = Rp 25.000
c) Penanaman 2 HOK @ 25.000/HOK = Rp 50.000
d) Penyulaman 1 HOK @ 25.000/HOK = Rp 25.000
e) Ajir 500 btng @ 400/batang = Rp 200.000
f) Tali rafia =
Rp
10.000
g) Pemasagan ajir 2 HOK @ 25.000/HOK = Rp 50.000
h) Pemupukan susulan 3 x 1 HOK
@ 25.000/HOK = Rp 75.000
i)
Pupuk susulan :
Ø Urea 5 kg @ 2000/kg = Rp 10.000
Ø Kcl 5 kg @ 3000/kg = Rp 15.000
Ø Npk phonska 5 kg @ 3000/kg =
Rp
15.000
j)
Penyemprotan 10 x 1 HOK
@ 30.000/HOK = Rp 300.000
k) Pestisida =
Rp
200.000
l)
Penyiangan 3 x 2 HOK @
30.000/HOK = Rp 180.000
JUMLAH = Rp 1.225.000
3.
Panen, penyortiran,
pengepakan
Ø 15 HOK @ 25.000/HOK = Rp 375.000
GRAND
TOTAL BIAYA = Rp 2.212.200
KEUNTUNGAN
500/Pohon X 3 kg/Pohon = 1.500 à1.500 X Rp 3.000 /kg = Rp
4.500.000
Keuntungan bersih = 4.500.000 – 2.212.200 = Rp 2.288.000
R/C =4.500.000 / 2.212.200 = 2,034
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua hal yang telah dibahas.
kemudian dapat ditarik kesimpuln bahwa yang di harapkan dalam proposal usaha
budidaya mentimun yaitu agar dapat tercapai hasil yang optomal maka
pelaksanaannya harus sesuai dengan prosedur kerja . kemudian dari pembahasan
proposal ini, Diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan budidaya
tanaman dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang akan berguna bagi msasa yang
akan datang .
Sebagai gamabaran usaha budidaya
mentimun 500 tanaman ini merupakan usaha budidaya yang menguntungkan karena
hasilnya sangat baik dan mempunyai nilai R/C yaitu 2,03
B.Saran
Agar hasil dalam pelaksanaan
budidaya ini dapat memperoleh hasil yang baik dan optomal maka alangkah baiknya
proses budidaya mentimun ini dilakukan sesuai dengan apa yang harus dilakukan,
yaitu sesuai dengan prosedur budidaya mentimun yang benar. Selain itu utamakan
tujuan budidaya ini untuk memenuhi kebutuhan manusia agar kita tidak
mentargetkan keuntungan / hasil yang terlalu banyak. Karena jika hal itu
terjadi maka dalam proses budidaya belum tentu akan berhasi dan biasa jadi akan
menimbulkan kerugian.
Berarti Habib Idrus sudah milioner dong...
BalasHapus